Solok,pwmsumbar.or.id – Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah (PontrenMu) Saningbaka, Kabupaten Solok, menggelar acara Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Milad ke-31. Acara yang berlangsung meriah dan khidmat ini dipusatkan di area sekolah pada Rabu (10/9/2025).
Puncak acara Milad ini diisi dengan tausiah dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat, Prof. DR. H. Gusrizal Gazahar, Lc., Dt. Palimo Basa.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari orang tua murid, tokoh masyarakat, hingga jajaran pemerintah daerah. Turut hadir Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Solok, Mardanus, yang mewakili Bupati Solok, serta Camat X Koto Singkarak, Wali Nagari, dan Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Saningbaka, Irfan Umir Dt. Mustafa.
Dari jajaran pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Solok, tampak hadir Ketua PDM Darman, Ketua PDA Nurhamidar, serta seluruh ketua bidang. Hadir pula Ketua Pemuda Muhammadiyah Syafriadi Djoe, Rafiqul Amin dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), dan tokoh masyarakat Pendekar Sutan Bahri.
Dukungan penuh juga ditunjukkan oleh Badan Pembina PontrenMu Saningbaka yang sengaja datang dari Jakarta, yaitu H. Syaiful Kamil (Ketua), Yudihardi (Sekretaris), dan Jufrizal (Bendahara).
Mudir PontrenMu Saningbaka, Andi Asmar, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar akan dukungan dari semua pihak untuk terus meningkatkan minat masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka di pesantren. “Kami mohon dukungan dari semua pihak untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mengantarkan anaknya mondok di PontrenMu Saningbaka,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Panitia Pelaksana, Susanti.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kankemenag Kabupaten Solok, Chairunnas, menyatakan bahwa minat orang tua untuk menyekolahkan anak ke pondok pesantren saat ini sangat tinggi. Menurutnya, kemajuan pendidikan harus diperjuangkan bersama.
“Kita akan kuat kalau memajukan pendidikan secara bersama-sama. Ilmu dan akhlak tidak bisa dipisahkan, bahkan akhlak lebih utama daripada ilmu,” tegas Chairunnas.
Sambutan Bupati Solok yang dibacakan oleh Mardanus menekankan pentingnya memperkokoh rasa persaudaraan di antara warga Muhammadiyah. “Bupati Solok terus menghimbau dan mengajak warga Muhammadiyah untuk ikut berperan aktif dalam menanggulangi penyakit masyarakat,” katanya.
Sebagai penceramah utama, Buya Gusrizal Gazahar mengingatkan bahwa meskipun Muhammadiyah memiliki banyak amal usaha, hal tersebut tidak boleh membuat terlena. Ia menekankan pentingnya kualitas di samping kuantitas.
“Dari segi kuantitas, amal usaha Muhammadiyah sangatlah banyak. Namun, kita jangan sampai lengah. Muhammadiyah juga harus berkualitas agar dakwah amar ma’ruf nahi mungkar betul-betul hadir di tengah umat,” seru Buya Gusrizal.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa tujuan seorang Muslim tidak hanya menjadi pribadi yang saleh (shalih), tetapi juga harus mampu menjadi agen perubahan yang membawa perbaikan (muslih) bagi lingkungan sekitarnya.