LUBUK BASUNG, AGAM – Rapat Koordinasi (Rakor) antara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat dengan Pimpinan Daerah (PDM) dan Pimpinan Cabang (PCM) Muhammadiyah se-Kabupaten Agam menghasilkan enam program strategis untuk konsolidasi organisasi dan program. Rakor yang digelar di SMA Muhammadiyah Lubuk Basung ini menargetkan penguatan kelembagaan hingga ke tingkat ranting.
Wakil Sekretaris PWM Sumbar, Joni Misbar, pada Minggu (14/9), merincikan keenam program yang menjadi prioritas untuk segera ditindaklanjuti.
“Fokus utama adalah pemantapan keorganisasian dengan mengoptimalkan musyawarah ranting atau mendirikan ranting baru. Targetnya tuntas pada akhir September dan Desember 2025,” jelas Joni.
Program strategis lainnya meliputi, memastikan seluruh masjid dan musala di bawah naungan Muhammadiyah dikelola langsung oleh persyarikatan serta melakukan evaluasi dan penyegaran (reshuffle) terhadap pimpinan yang kinerjanya dinilai tidak mamaksimal.
Kemudian, menyelenggarakan pelatihan mubaligh untuk meningkatkan kualitas dakwah, mengadakan Baitul Arqam bagi seluruh jajaran pimpinan untuk penguatan ideologi dan m.elaksanakan pelatihan bagi penggerak muda yang difokuskan pada pengelolaan sekretariat yang modern dan efektif.
Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, didampingi Sekretaris, Apris, menyatakan bahwa program-program ini merupakan amanah yang harus dijalankan secara berjenjang di seluruh tingkatan. Ia berharap, dengan penguatan kelembagaan ini, seluruh program dapat berjalan lancar hingga akhir periode kepemimpinan pada 2027 mendatang.
“Ini adalah beban amanah yang mesti dilakukan sesuai tingkatannya di dalam persyarikatan, agar program yang dirancang di tingkat pusat dapat sukses hingga ke tingkat ranting,” ujar Bakhtiar.
Pihak PWM Sumbar optimistis program tersebut akan terwujud melalui dukungan, kekompakan, dan kesungguhan seluruh komponen persyarikatan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PDM Agam, Mursyidi, menegaskan komitmennya untuk menjalankan roda organisasi sesuai arahan dan aturan yang berlaku. Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada sinergi semua lini.
“Kami menyadari, semua ini butuh kebersamaan, kekompakan, serta kemauan keras dari semua komponen persyarikatan. Dengan menggerakkan sumber daya yang ada, kami akan berupaya konsisten agar program yang direncanakan dapat terwujud dengan baik,” tutupnya.