SOLOK, MENARAMU.ID – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat menggelar Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Organisasi bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Solok dan Kota Solok. Pertemuan strategis ini bertujuan untuk memperkuat soliditas dan sinergi gerakan persyarikatan.
Kegiatan yang dipusatkan di Komplek Perguruan Muhammadiyah Bukitkili, Solok, pada Ahad (28/9/2025), dihadiri langsung oleh Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Wakil Ketua Hendri Novigator, dan Wakil Sekretaris Jon Misfar.
Dari unsur pimpinan daerah, hadir Ketua PDM Kabupaten Solok, Darman, dan Ketua PDM Kota Solok, Jalinus, beserta anggota pimpinan. Rapat ini juga diikuti oleh pimpinan dari berbagai tingkatan, termasuk unsur pembantu pimpinan, organisasi otonom (Ortom) tingkat daerah, pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), serta para ketua, sekretaris, dan bendahara Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten dan Kota Solok.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Ketua PDM Kabupaten Solok, Darman, menekankan pentingnya disiplin organisasi dan pemahaman mendalam terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) persyarikatan.
“Saya sangat berharap semua pimpinan di tingkat cabang benar-benar menghayati dan memahami ketentuan yang ada di persyarikatan kita. Pimpinan cabang harus secara berkala mengadakan rapat rutin agar roda organisasi berjalan dengan baik dan program kerja terlaksana efektif,” tegas Darman.
Sementara itu, Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, memberikan arahan tegas mengenai dua kewajiban utama yang harus dijalankan oleh setiap pimpinan. Pertama, ia menekankan bahwa setiap jenjang pimpinan wajib mengadakan rapat pimpinan secara teratur sebagai sarana evaluasi dan perencanaan strategis.
Kedua, ia menyoroti pentingnya penguatan ideologi melalui program kaderisasi formal.
“Setiap Pimpinan Cabang wajib mengikuti Baitul Arqam. Kewajiban ini tidak hanya berlaku bagi pimpinan, tetapi juga mutlak bagi seluruh pegawai dan karyawan yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah,” kata Bakhtiar.
Langkah ini, menurutnya, krusial untuk memastikan bahwa seluruh kader dan sumber daya manusia yang bernaung di bawah persyarikatan memiliki visi, semangat, dan pemahaman ideologi yang sama dalam menjalankan dakwah Muhammadiyah. (Albert)