PADANG, MENARAMU.ID – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat menunjukkan keseriusan penuh untuk merevitalisasi Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) di daerah. Melalui kegiatan “Pendampingan dan Pelatihan Lazismu se-Sumatera Barat Tahap II”, PWM Sumbar bertekad membangkitkan kembali unit-unit Lazismu yang belum aktif dengan belajar langsung dari daerah yang telah terbukti sukses.
Sekretaris PWM Sumbar Apris, dalam sambutannya di Whiz Prime Hotel Padang, Selasa (23/9/2025), mengakui bahwa kondisi Lazismu di awal periode kepemimpinan ini cukup memprihatinkan akibat manajemen yang lemah dan stagnasi kelembagaan.
“Situasi itu sangat menyedihkan. Karena itu, PWM memberikan perhatian serius dan melakukan rekrutmen kepengurusan secara sungguh-sungguh dengan harapan terbentuk tim yang solid dan mampu bekerja maksimal,” ujar Apris.
Untuk mengakselerasi kebangkitan tersebut, PWM Sumbar bersama Lazismu Pusat menghadirkan narasumber dari Lazismu DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ketiga wilayah ini dinilai berhasil membangun sistem manajemen yang kokoh dengan capaian penghimpunan dana yang sangat tinggi.
Sebagai gambaran, salah satu Lazismu dari wilayah percontohan tersebut mampu menghimpun dana hingga Rp2,2 miliar hanya dalam sembilan bulan. Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa manajemen yang profesional dapat memaksimalkan potensi filantropi umat.
Apris menegaskan, dukungan dari Lazismu Pusat telah membangkitkan semangat pengurus di Sumbar, namun inisiatif lokal tetap menjadi kunci. Ia menekankan bahwa Lazismu adalah program prioritas PWM yang menuntut kesungguhan dan komitmen penuh dari para pengurusnya.
“Pengurus harus sungguh-sungguh menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran. Selain itu, perlu ada pertemuan rutin untuk membahas perkembangan, sekaligus memastikan setiap keputusan berjalan sesuai aturan,” tegasnya.
Dengan semangat baru dan pendampingan berkelanjutan, PWM Sumbar optimistis Lazismu di seluruh Sumatera Barat akan kembali aktif, tidak hanya sebagai formalitas kelembagaan, tetapi sebagai motor penggerak yang memberikan kontribusi nyata bagi pemberdayaan umat.