PADANG PANJANG – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Batipuh, melaksanakan kegiatan rapat koordinasi persiapan musyawarah cabang.
Rapat yang dilaksanakan di Gedung Sekolah Muhammadiyah Balai Kamuniang, Kecamatan Batipuh, Ahad (30/7), juga dihadiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko).
Selain mempersiapkan musyca, pada pertemuan itu juga dilaksanakan pengajian bersama Wakil Ketua PDM Bidang Tabligh dan Tarjih Zulkifli, M.Pd. Dari PDM terlihat hadir Sekretaris Drs. H. Yandri Naga, Wakil-wakil Ketua Musriadi Musanif, S.Th.I, dan Dr. Taufik Hidayat, MA., Ketua LPCR Drs. Syafril Alwis dan Anggota Syukniadi.
Sedangkan dari PDA terlihat hadir Ketua Dra. Rusmaida Nasution, Sekretaris Dra. Dwi Dasawarsari, Wakil Ketua Dra. Fauziah Ahmad, dan jajaran pimpinan lainnya.
“Dosa besar itu salah satunya adalah syirik. Percuma pahala yang kita dapat dalam mengurus Muhammadiyah ini, kalau kita masih melakukan tindakan-tindakan mensyarikatkan Allah, misalnya dengan mempercayai tahyul,” ujar Ustadz Zulkifli dalam pengajiannya.
Tahayul itu, menurut Zulkifli, merupakan perbuatan syirik yang hingga kini masih banyak dikerjakan, baik dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. “Percaya melaksanakan pesta pernikahan tidak boleh pada Bulan Muharram ini saja, itu sudah tindakan tahayul,” tegasnya.
Menurutnya, sebagaimana diberitakan kiprahkita.com, percaya pada waktu-waktu tertentu untuk melaksanakan pesta pernikahan itu adalah tahayul, termasuk juga menafsirkan perilaku hewan sebagai pertanda akan terjadi sesuai.
“Saya tahu, warga Muhammadiyah masih konsisten melawan tahayul, melalui agenda berkemajuan dalam berpikir. Bagi Muhammadiyah, tahayul, bid’ah dan churafat adalah persoalan mendasar yang harus dikikis dari kehidupan umat Islam,” tegasnya.
Terkait dengan pelaksanaan musyca, Ketua PCM Batipuh Buya Khamsul Amar mengatakan, panitia sudah terbentuk dan dalam dua atau tiga pekan ke depan, insya Allah musyca akan terlaksana.
“Sesuai instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, insya Allah ada Agustus ini kita laksanakan musyca. Dengan dukungan seluruh jajaran, panitia pun sudah dibentuk,” katanya.
Wakil Ketua PDM Pabasko yang membidangi pengembangan cabang, ranting, dan kaderisasi Musriadi Musanif pada kesempatan itu menginformasikan, saat ini PDM Pabasko sedangkan melakukan penataan sistem organisasi, karena sudah lebih dua tahun vakum akibat kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19.
“Alhamdulillah, kita tetap bersemangat dalam mengelola dan mengembangkan persyarikatan ini. Dengan terselenggaranya musyawarah cabang, maka percepatan agenda penataan organisasi akan bisa dilaksanakan dengan baik, demi kemajuan Muhammadiyah di masa yang akan datang,” ujarnya.
Sesuai kebutuhan organisasi, katanya, maka salah satu agenda penting dalam musyca itu adalah memilih pengurus periode 2022-2027, mengevaluasi pelaksanaan program, dan menyesuaikan nomenklatur organisasi sesuai kebutuhan saat ini dan yang akan datang.
Melihat perkembangan Muhammadiyah di Pabasko akhir-akhir ini, sebutnya, maka diperlukan penyesuaian penamaan kedudukan organisasi, sehingga seirama dengan nomenklatur nama daerah di jajaran Pemkab Tanah Datar dan wilayah hukum Padang Panjang.
“Kalau musyca menyepakati, maka bisa saja kita kembangkan menjadi PCM Batipuh, PCM Batipuh Selatan dan PCM Malalo. Atau alternatif lain yang memungkinkan dan memudahkan koordinasi. Itu nanti kita serahkan kepada musyca untuk memutuskan,” katanya.(mus)