Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

Nasional · 20 Feb 2024 19:15 WIB ·

Ini Catatan Abdul Mu’ti untuk Pemilu 2024


 Ini Catatan Abdul Mu’ti untuk Pemilu 2024 Perbesar

JAKARTA – Helat Pemilu 2024 yang baru selesai. Namun demikian, Pemilu 2024 juga masih memiliki banyak catatan.

Akan tetapi kelancaran pemilihan pada 14 Februari 2024 lalu patut disyukuri. Demikian disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Salah satu catatan negatif yang perlu digaris tebal dari penyelenggaraan Pemilu di Indonesia menurut Mu’ti, adalah mobilisasi finansial yang masih dominan. Kenyataan itu membuat demokrasi kehilangan ruh, atau dalam istilah Mu’ti disebut ‘demokrasi zombie’.

“Demokrasi yang minus nilai, demokrasi yang orientasinya hanya menang-kalah. Atau demokrasi yang sangat berorientasi kekuasaan. Ini yang menurut saya menjadi bagian dari catatan,” ungkap Mu’ti pada (19/2) melalui kanal media sosial voidotid.

Baca Juga:  Hakim Agung Irfan Fachruddin Sambangi Muhammadiyah Payakumbuh dan Limapuluh Kota

Catatan kedua Abdul Mu’ti dari gelaran Pemilu 2024 adalah masyarakat yang masih belum beranjak menuju demokrasi yang substantif. Dia menjelaskan, bahwa pertimbangan masyarakat dalam memilih masih bersifat primordial dan pragmatis.

“Saya melihat ada gejala di sebagian masyarakat vote by order. Yang sebenarnya itu sudah menjadi rahasia umum. Dan inilah yang perlu diperbaiki, sehingga demokrasi kita ke depan bisa lebih substantif dan bahkan kita bisa membangun budaya demokrasi,” tuturnya.

“Yang ada sekarang adalah Indonesia yang menerapkan demokrasi, tapi belum menjadi negara yang demokratis. Ini yang memang menjadi tantangan kita bersama-sama,” beber Abdul Mu’ti.

Di balik catatan itu, Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara yang menjalankan demokrasi berdarah-darah. Sebab Pemilu di Indonesia diselenggarakan dengan gembira, serta rakyat yang semakin dewasa dan terbuka dalam menerima perbedaan pilihan.

Baca Juga:  Jaga Demokratisasi, Muhammadiyah Lakukan Ini untuk Ketiga Capres-Cawapres

Abdul Mu’ti juga memberikan catatan, terkait dengan bantuan sosial yang ditengarai oleh banyak pihak bertendensi politik. Menurutnya pendekatan-pendekatan material  seperti itu harus diubah dan dihindari.

Ia memandang, dana-dana kampanye yang dikeluarkan oleh partai politik dan calon presiden juga harus diaudit. Padahal dalam peraturan tertera untuk melakukan audit dana kampanye itu.

“Menurut saya yang menjadi indikator kemerosotan demokrasi itu partisipasi publik, itu juga partisipasi yang sifatnya aktif. tapi partisipasi yang sifatnya pasif. Maksud saya partisipasi yang sifatnya aktif itu begini, orang bisa aja bukan karena dia menjadi Caleg, bukan karena dia menjadi bagian dari tim sukses, tapi dia nyumbang dana untuk kepentingan politik,” ungkap Mu’ti.

Baca Juga:  111 Tahun Muhammadiyah Membangun Bangsa Indonesia, Ini Ajakan Haedar Nashir

Melalui pola tersebut diharapkan partai-partai dan calon pejabat eksekutif tidak melakukan korupsi di kemudian hari. Sebab dana kampanye yang mereka gunakan adalah milik publik, dan harus melaporkan semuanya ke publik.

Pola tersebut juga akan membangun kompetisi yang kompetitif, kontestasi pemilu tidak hanya dimenangkan oleh calon yang kuat dalam finansial. Serta akan memunculkan sosok-sosok yang memang kompeten di bidang itu. (source: muhammadiyah.or.id)

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini

23 Februari 2024 - 09:44 WIB

Ditjen Vokasi Luncurkan Program Doktor Terapan

21 Februari 2024 - 09:11 WIB

Kominfo Segera Tindaklanjuti Perpres Publisher Rights

21 Februari 2024 - 08:49 WIB

Munas Tarjih, Momentum Berkumpulnya Pakar, Ulama, dan Intelektual

19 Februari 2024 - 18:39 WIB

Cek! Tiga Agenda Penting Munas Tarjih ke-32 di Pekalongan

18 Februari 2024 - 07:59 WIB

Pusat Pengendalian Krisis BNPT Siapkan Perangkat CTPVE

17 Februari 2024 - 08:53 WIB

Trending di Nasional